Masjid Tertua di Cina
Di kota Guangzhou, ibu kota wilayah Guangdong berdiri masjid tertua di China, iaitu Masjid Abi Waqqas. Sebuah masjid dengan gaya senibina khas China berdiri dengan anggun. Namun, yang menjadi pusat perhatian di tempat ini adalah makam Saad bin Abi Waqqas, yang diyakini sebagai bapa saudara Nabi Muhammad SAW. Abi Waqqas sendiri adalah penyebar Islam pertama di China.
Makam Abi Waqqas kerap dikunjungi warga muslim dari berbagai negara, terutama dari Timur Tengah. Abi Waqqas diyakini masuk ke China pada 640 M atau lapan tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad. Namun, ada juga data yang menyebutkan bahwa ia datang ke China saat Nabi Muhammad masih hidup.
Masjid lainnya di Guangzhou yang memiliki nilai sejarah adalah Masjid Huaisheng. Masjid yang berusia sekitar 1,300 tahun ini merupakan masjid tertua di China dan dibangun sebagai penghormatan terhadap Nabi Muhammad. Senibinanya perpaduan gaya Timur Tengah dan gaya tradisional Suku Han.
Masjid yang terletak di Guangta Road ini pernah dibangun kembali pada masa Dinasti Yuan dan Dinasti Ming. Dan kini, masjid ini menjadi tempat persinggahan warga muslim di Guangzhou. Bahkan masjid ini kerap dikunjungi warga muslim dari berbagai negara.
Di kota Guangzhou, ibu kota wilayah Guangdong berdiri masjid tertua di China, iaitu Masjid Abi Waqqas. Sebuah masjid dengan gaya senibina khas China berdiri dengan anggun. Namun, yang menjadi pusat perhatian di tempat ini adalah makam Saad bin Abi Waqqas, yang diyakini sebagai bapa saudara Nabi Muhammad SAW. Abi Waqqas sendiri adalah penyebar Islam pertama di China.
Makam Abi Waqqas kerap dikunjungi warga muslim dari berbagai negara, terutama dari Timur Tengah. Abi Waqqas diyakini masuk ke China pada 640 M atau lapan tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad. Namun, ada juga data yang menyebutkan bahwa ia datang ke China saat Nabi Muhammad masih hidup.
Masjid lainnya di Guangzhou yang memiliki nilai sejarah adalah Masjid Huaisheng. Masjid yang berusia sekitar 1,300 tahun ini merupakan masjid tertua di China dan dibangun sebagai penghormatan terhadap Nabi Muhammad. Senibinanya perpaduan gaya Timur Tengah dan gaya tradisional Suku Han.
Masjid yang terletak di Guangta Road ini pernah dibangun kembali pada masa Dinasti Yuan dan Dinasti Ming. Dan kini, masjid ini menjadi tempat persinggahan warga muslim di Guangzhou. Bahkan masjid ini kerap dikunjungi warga muslim dari berbagai negara.
SAAD BIN ABI WAQQAS
Saad bin Abi Waqqas dikenal sebagai penyebar Islam di Cina. Lahir dan besar di kota Makkah, ia dikenal sebagai pemuda yang serius dan cerdas. Postur tubuhnya digambarkan tidak terlalu tinggi, namun tegap dengan potongan rambut pendek. Orang-orang selalu membandingkannya dengan “singa muda”.
Ia berasal dari keluarga bangsawan yang kaya raya dan sangat disayangi kedua orangtuanya, terutama ibunya. Meskipun berasal dari Makkah, ia sangat benci pada agamanya dan cara hidup yang dianuti masyarakatnya (jahiliyah). Ia membenci upacara penyembahan berhala yang menjadi budaya di Makkah saat itu.
Suatu hari dia didatangi Abu Bakar yang dikenal sebagai orang yang ramah. Ia mengajak Saad menemui Muhammad di sebuah bukit dekat Makkah. Pertemuan itu amat berkesan di jiwa Saad yang ketika itu baru berusia 20 tahun.
Saad segera menerima undangan Nabi Muhammad saw untuk menjadi penganut Islam. Saad kemudian menjadi salah satu sahabat yang pertama masuk Islam. Saad sendiri secara tidak langsung memiliki hubungan kekerabatan dengan Rasulullah Saw. Ibunda Rasul, Aminah binti Wahhab, berasal dari suku yang sama dengan Saad, yaitu dari Bani Zuhrah. Kerana itu, Saad juga sering disebut sebagai Saad dari Zuhrah untuk membezakannya dengan Saad-Saad yang lain.
Keislaman Saad mendapat tentangan keras terutama dari keluarga dan anggota sukunya. Ibunya bahkan mengancam akan bunuh diri. Selama beberapa hari, ibunya menolak makan dan minum sehingga kurus dan lemah. Meski dibujuk dan dibawakan makanan, namun ibunya tetap menolak dan hanya bersedia makan jika Saad kembali ke agama lamanya. Namun, Saad berkata, bahwa meski ia memiliki kecintaan luar biasa kepada ibunya, namun kecintaannya pada Allah swt dan Rasulullah saw jauh lebih besar lagi.
Mendengar keteguhan hati Saad, ibu Saad akhirnya menyerah dan makan kembali. Fakta ini memberikan bukti kekuatan dan keteguhan iman Saad bin Abi Waqqas. Di masa-masa awal sejarah Islam, kaum Muslim mengasingkan diri ke bukit jika hendak menunaikan shalat. Kaum Quraisy selalu menghalangi mereka.
Dijamin Surga
Suatu hari ketika Rasulullah sedang duduk bersama para sahabat, tiba-tiba beliau menatap ke ufuk dan berkata, “Seorang penghuni surga akan muncul.” Ketika para sahabat mencari di sekeliling siapa yang dimaksud Nabi, tiba-tiba Sa’ad muncul. Abdullah bin Amr menanyakan “rahasia” sehingga mendapat jaminan surga. Sa’ad mengatakan, “Ibadah yang aku kerjakan juga dikerjakan yang lain, kecuali aku tidak pernah menaruh dendam atau berniat jahat terhadap kaum muslimin.”
Saad terlibat dalam Perang Badar bersama saudaranya, Umair, yang kemudian syahid bersama 13 pejuang Muslim lainnya. Pada perang Uhud, bersama Zaid, Saad terpilih menjadi salah satu pasukan pemanah terbaik Islam. Saad berjuang dengan gigih dalam mempertahankan Rasulullah Saw setelah beberapa pejuang Muslim meninggalkan posisi mereka.
Dimana Saad bin Waqqas Dimakamkan?
Menurut catatan rasmi dari Dinasti Tang yang berkuasa pada 618-905 M dan berdasarkan catatan serupa dalam buku A Brief Study of the Introduction of Islam to China karya Chen Yuen, Islam pertama kali datang ke China sekitar tahun 30 H atau 651 M.
Disebutkan, Islam masuk ke China melalui utusan yang dikirim oleh Khalifah Usman bin Affan (23-35 H / 644-656 M). Menurut catatan Lui Tschih, penulis Muslim China pada abad ke-18 dalam karyanya Chee Chea Sheehuzoo (Perihal Kehidupan Nabi), Islam dibawa ke China oleh rombongan yang dipimpin Saad bin Abi Waqqas.
Catatan tersebut menyebutkan, Saad bin Abi Waqqas dan tiga sahabat lainnya datang ke China dari Abyssinia atau yang sekarang dikenal dengan Etiopia.
Saad bin Abi Waqqas kemudian menetap di Guangzhou dan ia mendirikan Masjid Huaisheng yang menjadi salah satu tonggak sejarah Islam paling berharga di China. Masjid ini menjadi masjid tertua yang ada di daratan Cina dan usianya sudah melebihi 1300 tahun. Ianya teletak di jalan Guang Ta Lu.
Sebahagian orang percaya Saad bin Abi Waqqas menghabiskan sisa hidupnya dan meninggal di Guangzhou, China. Sebuah pusara diyakini sebagai makamnya. Makamnya menjadi tempat kunjungan pelancong dari seluruh pelosok dunia.
Orang yang datang di Guangzhou merasa tidak lengkap jika tidak menjejakkan kaki ke makam Saad.
[Dari berbagai sumber].
Tiada ulasan:
Catat Ulasan